—Aku, kamu, kita, dan Surabaya— Pt. 2
Lebih cantik lagi waktu bulan datang sepenuhnya. Ketika mentari tak tampak batang hidungnya, lampu-lampu kota lah yang mengambil alih perannya. Kelap-kelip lampu jalanan yang memancar sedari ujung cakrawala, hingga gemerlap titik-titik cahaya gedung pencakar langit yang nampak dari sepanjang jalan Ahmad Yani. Dan, malam datang ketika aku tiba di Margorejo. … [ Bawa’o motor ae. Surabaya lebih enak dinikmati kalok naik motor. ] “Iya wes, ini aku bawa motor.” [ Tak tunggu ndek depan, ya. ] “He, aku wes ndek depan o...